Senin, 09 Juli 2012

Ironi....

Bintang Yang bersinar
Tak selamanya terang
Begitupun mendung tak selalu jadi hujan

Hidupku hidupamu adalah keseimbangan
Pahit manis harus kita hadapi

Keindahan di mata
Tak pasti kebahagiaan
Karna kebahagiaan sesungguhnya ada di hati

Keindahan di dunia
Belum pasti di atas sana
Coba kita bertanya
Pada hati nurani

Mawar yang merekah pun bisa membuatmu
Menangis terseduh karna tertusuk durinya
Jangan sampai kita di butakan keinginan
Bahagia pasti akan kau dapati

Begitulah bunyi lirik Ironi yang dinyanyikan mantan vokalis dewa, Ari Lasso. ya, saya si setuju-setuju saja, toh juga bener adanya kan. Terkadang kita terlalu mempersulit diri dengan keinginan-keinginan dunia yang kita anggap begitu memberikan kebahagaiaan. Mobil mewah, rumah megah, istri cantik, pacar setia yang mungkin menerima anda atau kita apa adanya, anak banyak, kuliah S3, pekerjaan penuh instant, dan hal lainnya. Mungkin itu yang membuat kita ingin selalu mencapai suatu kebahagiaan.

Yah, kata bang lasso "keindahan di mata", yang cenderung akan hal yang bisa membuat kita bahagia.
tapi apa mungkin iya? Katanya bang Lasso lagi nih, itu (keindahan di dunia.red) "belum pasti kebahagiaan, karena kebahagiaan sesungguhnya ada di hati."

Ya, kawan. kebahagiaan di dunia ini terlalu memperbodoh kita, terlalu menjerumuskan kita, membuat kita berpikir satu kali, kaki di kepala sedang kepala di kaki (teringat lagu peterpan jadinya), dan MEMBUTAKAN kita (buta oleh keinginan). Intinya, kebahagiaan yang dibilang bang Lasso, kebahagiaan itu tak pasti adanya, karena mendung itu tidak selalu hujan sedang bintang yang bersinar tak selalu jadi hujan. semuanya bisa saja terbalik. Kadang, ketika tidak mendung, akan tiba-tiba turun hujan. ketika bintang yang bersinar malah ternyata menjadi hujan di malam hari. yaa, walaupun kita tahu kadang kala memang benar apa adanya.

Namun, tahukah kita? yang mana kebahagiaan yang sebenarnya? Jika kita berpikir, berpikir dan berpikir. maka tentu akan didapatkan jawabannya.

Berpikir sejenak...

Yah, bener tuh.. sudah ada tadi di sebut kan di atas, coba bertanya pada hati nurani kita. Apakah hati nurani kita sudah berkata "iya, aku bahagia" ataukah sebaliknya. Sesungguhnya kebahagiaan itu memang benar adanya di hati yang terdalam. Ketika kita merasa damai, aman, nyaman, tenang, dengan segala apa yang mampu kita dapatkan atau kita miliki. Mungkin saja mobil kita ga mewah-mewah banget (yang penting bisa jalan) tapi itu lebih membuat hati kita nyaman, tenang, dan bahagia, dibanding punya mobil mewah dengan harga selangit malah cenderung membuat kita was-was ketika mobil kita parkir di tempat umum, apakah akan ada yang tergores, lecet ga ya. dll.

Wanita cantik wajahnya, bodinya wauw, style ok dan mengikuti trend perkembangan zaman yang menjadi pacar anda atau kita, bisa saja sejenak membuat kita bahagia, tapi akan cenderung lebih membuat kita waspada, dan bertanya apakah ia akan dipuja dan dikejar oleh lelaki lain juga. Weeew, ribet dah kalo sudah urusan ini. Tentu kita sebagai pendamping hidupnya (padahal belum resmi "status"nya) akan tidak bisa merasa tenang. makanya dari itu, mending wajah cantik tapi juga mempunyai akhlak yang baik juga, bisa menjaga diri dan syukur-syukur kalo ia menyuruh anda untuk segera ke orang tuanya (untuk melamar dirinya, aseeek daah, kan statusnya jelas tuh).

Intinya kawan, catatan pendek saya ini. mari kita sedikit berpikir lebih terbuka, jangan hanya berpikir sekali untuk membuat suatu kebahagiaan bagi diri kita. Hidup ini tidak se-instant dan se-waah yang kita bayangkan. Coba kita kembalikan kepada sang Khalik, yang menciptakan kita. Ia tahu mana yang kita tidak tahu, ia tahu apa yang terbaik buat kita, ia mengerti apa yang kita inginkan. Walaupun mungkin, kenyataannya tidak seperti apa yang kita inginkan. Tapi, yakinlah, itulah salah satu bentuk kasih sayangnya kepada kita. Mari kita serahkan semua urusan kebahagiaan kepada-Nya. Hanya ia sendiri yang mempunyai ilmu itu, ia Sang Maha Tahu.

So, pikir simple aja masalah kebahagiaan. Tinggal ikut aturan main-Nya, niscaya ia akan memberikan kebahagiaan yang hakiki, meskipun terkadang sakit kita hadapi. Ya, itulah Kebahagiaan, ia berasal dari hati nurani, bukan hanya dengan pandangan mata semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar