Gemuruh takbir terus bertebaran dan menghidupkan hari-hari menjelang datangnya tanggal 10 dzulhijjah 1432 kali ini. Ada apa dengan tanggal itu? Ya, tentu kita sudah tau semua bahwa 10 dzulhijjah merupakan hari raya umat muslim di seluruh penjuru dunia ini. Hari raya dimana penuh sejarah yang begitu berkesan dan penuh dengan pengorbanan para nabi dan rasul puluhan abad yang lalu. Yaitu mulai dari tertelannya nabi Yusuf di perut ikan hingga peristiwa yang tidak mungkin umat muslim lupakan tentang penyembelihan putra kesayangan nabi Ibrahim, Ismail a.s.
Hari raya ini biasanya membawa kesan tersendiri, yaitu ketika semua umat ini dapat saling berbagi antara yang miskin dan si kaya, tidak ada gap yang membatasi. Si kaya yang mempunyai keharusan untuk berbagi dan si miskin yang wajib mendapat bagian dari apa yang telah si kaya berikan. Semua lapisan masyarakat merasakan keberkahannya, begitulah indahnya pengaplikasian betapa indahnya berbagi. Itulah esensi dari hari raya idul adha, hari raya kurban.
Pada tulisan ini, akan sedikit membahas tentang apa yang bisa kita kurbankan kepada Allah? Terutama bagi yang belum mampu untuk berkurban (dalam arti mengurbankan hewan kurban). Iya, ini yang menjadi tanda tanya besar bagi diri saya saat ini, yang masih duduk di kursi kuliah. Namun, itu semua kini telah terjawab dengan sedikit pencerahan oleh Ust. Yusuf Mansyur, salah satu ustad yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia para da’I dan publik, terlebih ustad ini terkenal dengan kajiannya tentang penting dan besarnya manfaat bersedekah.