Pembangunan
merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan dalam memajukan predikat
bangsa, terutama pembangunan yang mampu memberikan keuntungan bagi bangsa.
Pembangunan tersebut juga harus mempunyai kesetaraan antara satu daerah dengan
yang lainnya, misalnya pembangunan di Jawa harus diupayakan sama dengan
pembangunan di daerah timur. Kenapa? Karena ketika pembangunan di semua wilayah
negara ini tergolong sudah merata, maka predikat sebagai negara maju tidak
sulit untuk direalisasikan karena sudah mempunyai pembangunan yang merata,
terlebih wilayah Indonesia yang begitu luasnya.
Salah
satu daerah yang saat ini sedang gencar melakukan pembangunan adalah NTB,
terutama Lombok sebagai pulau yang menjadi puast pemerintahan. Pemerintah
mempunyai program untuk membangun NTB yang lebih maju terutama dalam bidang
pariwisatanya karena melihat potensi pariwisata Lombok-Sumbawa yang begitu
potensial untuk dikembangkan. Program tersebut dinamakan dengan VLS (Visit
Lombok Sumbawa) yang diharapkan dapat terealisasi tahun 2012 ini.
Sebagai
upaya untuk mendukung program tersebut, pemerintah daerah dan pemerintah pusat
sudah menyetujui adanya pembangunan Mandalika Resort sebagai pendukung kegiatan
pariwisata yang ada di Lombok. Pembangunan Mandalika Resort berada di sepanjang
pesisir pantai selatan Lombok, yaitu di Pantai Kuta, Lombok Tengah dan diharapkan
dapat menghidupkan sektor pariwisata ang ada di kawasan tersebut. Mandalika Resort
tersebut untuk menunjang keberadaan Pantai Kuta dan Tanjung Aan yang berada di
kawasan tersebut, selain Pantai Senggigi dan 3 Gili (Gili Meno, Gili Air, dan
Gili Trawangan) yang menjadi ikon wisata Lombok.
Kawasan
Mandalika Resort tersebut diperkirakan memerlukan lahan seluas 1.175 Ha untuk
dijadikan ikon pariwisata nasioal bahkan internasional di waktu yang akan
datang. Mandalika Resort ini merupakan suatu kawasan tempat wisata yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelengkap seperti hotel, restaurant,
villa, theme park atau taman hiburan yang terintegrasi seperti Disneyland,
underwater park (taman bawah air) dan techno park. Selain itu juga,
rencana pembangunan Mandalika Resort ini akan dilengkapi dengan adanya sirkuit
balap F1 (Formula One). Bisa dikatakan bahwa Mandalika Resort tersebut
sama dengan Nusa Dua yang ada di Bali Selatan.
Pembangunan
ikon wisata nasional tersebut tentu akan membutuhkan dana yang tidak sedikit
dengan melihat banyaknya wahana wisata yang akan dibangun. Diperlukan dana
setidaknya Rp 27 triliun untuk mengembangkan kawasan wisata terintegrasi
tersebut. Maka perlu untuk mendapatkan sumber dana yang bisa memberikan
kemudahan dalam pembangunan tersebut.
Rencana
pembangunan Mandalika Resort tersebut telah dilakukan kerjasama dengan
perusahaan BUMN milik pemerintah yang membangun Nusa Dua Bali, yaitu PT BTDC (Bali
Tourism Development Coorporation) atau PT Pengembangan Pariwisata Bali.
Melihat pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan BUMN tersebut yang tergolong
berhasil, maka pemerintah mengharapkan pembangunan Mandalika Resort tersebut
dikerjakan oleh perusahaan tersebut.
Namun,
pada pembangunan tersebut, terdapat kendala awal yang dapat memperlambat
realisasi pembangunan tersebut yaitu adanya kendala biaya permulaan sebesar Rp
500 Miliar. Berbeda dengan pembangunan Nusa Dua Bali yang dapat bantuan dana
dari bank dunia, sedangkan untuk Mandalika Resort ini BTDC berusaha akan
menggunakan dana internal perseroan.
Adapun
sumber pembiayaan pembangunan Mandalika Resort tersebut sudah disepakai
bersumber dari beberapa badan usaha ataupun milik negara, diantaranya adalah BUMN
(dianggarkan sebanyak 2,2 triliun), Pemprov, Pemda, Global Land Development (MNC
group), dan BTDC Canvas Development (Rajawali Group). Namun, beberapa sumber
pembiayaan tersebut akan mudah didapat ketika ada pembangunan awal di kawasan
Kuta tersebut, terutama masalah infrastruktur. Kendati demikian, di kanan kiri
jalan sebenarnya sudah banyak berdiri tempat penginapan, warung makan atau kafe
kecil, pelayanan perjalanan.
Adanya
permasalahan pada dana permulaan tersebut membuat pemerintah dan semua kalangan
yang turut akan membangun Mandalika Resort tersebut untuk mencari dana untuk
pembangunan awal. Sehingga perlu adanya upaya yang dilakukan untuk menutup
kebutuhan dana permulaan tersebut. Karena tentu tidak mudah mendapatkan dana
yang lumayan besar nominalnya, yaitu Rp 500 miliar.
Dari
permasalahan di atas, maka ada beberapa strategi yang harus dilakukan pihak
pengembang Mandalika Resort, yaitu diantaranya mencari sumber dana konvensional
lainnya. Sumber dana konvensional yang mungkin bisa dilakukan adalah pertama
yaitu obligasi. Obligasi di sini maksudnya adalah usaha pemda Loteng untuk
mencari pinjaman dana. Obligasi disini dilakukan karena obligasi memiliki bunga
yang relatif rendah, sehingga kemungkinan untuk pengembalian dananya relatif
lebih murah dibanding peminjaman lainnya.
Kedua
yaitu dengan sindikasi perbankan berbasis syariah. Pinjaman
ini dilakukan pada pihak bank yang dimana pada dasarnya bank tersebut tidak
mengenal adanya bunga pinjaman sehingga dana yang dipinjam sama nominalnya
dengan dana yang dikembalikan. Sindikasi perbankan berbasis syariah ini bisa
juga menjadi pilihan utama untuk mencari dana, karena tidak adanya bunga
pinjaman, sehingga tidak ada bunga yang akan menjadi tambahan pengeluaran dalam
pengembalian pinjamannya.
Ketiga
yaitu dengan menarik minat investor dalam pembangunan tersebut. Investor
sangat dibutuhkan karena melihat pembangunan ini membutuhkan dana yang tidak
sedikit. Tapi, yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan membentuk tim
promosi pembangunan Mandalika Resort yang bertugas untuk mempromosikan
pembangunan tersebut sehingga dapat menarik minat para investor untuk
berinvestasi di Mandalika Resort tersebut.
Dengan
adanya beberapa strategi dan upaya tersebut, maka tentu akan lebih mempermudah
untuk mendapatkan dana permulaan tersebut, sehingga pembangunan Mandalika
Resort ala Lombok tersebut akan segera terealisasi.
melihat potensi yang ada saya tertarik untuk berkunjung kesana, semoga realisasi-nya dapat berjalan dengan cepat
BalasHapusDalam pembiayaannya apakah tidak ada peran serta masyarakat? Jika tidak ada, ditakutkan nantinya masyarakat yang ada di sekitar lokasi mengalami kesenjangan sosial dan tidak mendapatkan keuntungan dari pembangunan resort ini.
BalasHapus