Alhamdulillah, setelah berapa minggu tidak menulis, sekarang
saatnya mengukir kata demi kata untuk memberikan kemanfaatan bagi yang membaca,
syukur-syukur kalo ada yang baca. J
Sahabat, kita tahu mungkin teori dari suatu kesabaran, yaitu siapa orang yang bersabar, maka ia akan mendapatkan buah dari kesabarannya itu, entah berupa sesuatu yang bisa membuat sesorang bahagia ataupun berupa pahala dan ampunan dosa dari Allah swt. Ya, benar sekali ternyata, itu tidak hanya sekedar teori kesabaran semata, tapi itu adalah benar adanya. Contohnya bisa dilihat di tulisan saya sebelumnya tentang “Aku Sakit dan Aku Bangga”, dimana salah satunya yaitu ketika kita menderita sakit dan kita berusaha untuk sabar, insyaallah Allah menggugurkan dosa-dosa yang telah kita lakukan sebelumnya. Subhanallah, disinilah Allah menunjukkan kemahabesarannya. Ia memberikan suatu kebahagiaan dari apa yang tidak pernah kita duga.
Sahabat, kita tahu mungkin teori dari suatu kesabaran, yaitu siapa orang yang bersabar, maka ia akan mendapatkan buah dari kesabarannya itu, entah berupa sesuatu yang bisa membuat sesorang bahagia ataupun berupa pahala dan ampunan dosa dari Allah swt. Ya, benar sekali ternyata, itu tidak hanya sekedar teori kesabaran semata, tapi itu adalah benar adanya. Contohnya bisa dilihat di tulisan saya sebelumnya tentang “Aku Sakit dan Aku Bangga”, dimana salah satunya yaitu ketika kita menderita sakit dan kita berusaha untuk sabar, insyaallah Allah menggugurkan dosa-dosa yang telah kita lakukan sebelumnya. Subhanallah, disinilah Allah menunjukkan kemahabesarannya. Ia memberikan suatu kebahagiaan dari apa yang tidak pernah kita duga.
Ternyata, jika menyatakan iya, maka perlu kita perdalam lagi ilmu kesabaran yang kita ketahui saat ini. Pernyataan tersebut perlu dikoreksi lagi saya rasa.
Bahwasanya, kesabaran tersebut tidak punya batasan. Allah
dan rasulNya telah memerintahkan kita untuk senantiasa menanamkan sifat sabar
terhadap apa yang kita terima. Terlebih saat dan kondisi apa saja kita
seharusnya menanamkan sifat sabar tersebut. Saat ini, mindset kita
selalu bertolak belakang dengan definisi sabar, yaitu bersabar ketika
mendapatkan kesusahan dan musibah saja, selebihnya tidak. Sabar itu ternyata banyak
tempat pengaplikasiannya dan tidak sebatas terhadap suatu kesusahan dan
penderitaan saja. Sifat sabar ini perlu tertanam segala aktifitas kita, misalnya
sabar dalam menuntut ilmu, sabar dalam menerima amanah, sabar dalam kelebihan
harta, sabar dalam membelanjakan uang, sabar dalam menunggu jodoh, dsb.
Intinya, kita haruslah bersikap sabar dalam kondisi apapun,
entah itu sakit, sehat, sedih ataupun senang. Semuanya harus dipercantik dengan
adanya sifat sabar, dengan berusaha untuk bersabar, insyaallah Allah akan
memberikan bantuan dan pertolonganNya. Sebagaimana yang telah kita ketahui
dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang berarti :
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Q.S Al Baqarah :153)
Tapi terkadang, sabar ini sulit untuk diaplikasikan, ketika
mendapat musibah misalnya, manusia pada umumnya tidak dapat menerima suatu
cobaan berupa musibah tersebut. Ia terburu menyimpulkan bahwa Allah itu tidak
adil, ia pun mengeluh. Itulah tabiat manusia, sangat cepat mengeluh terhadap
musibah tapi
jarang melihat apa maksud dari musibah tersebut (hikmah.red).
Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar dalam menghadapi
kehidupan ini, sehingga pertolongan Allah sangat dekat dengan kita. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar