6. Jika sakit kita lebih berat dibanding dengan orang lain.
Jika sakit yang
kita derita terasa paling berat dibandingkan dengan yang orang lain derita,
maka jangan terlalu cepat lemah semangat dan terlebih menyimpulkan bahwa Allah
tidak adil. Tetaplah berpikir positif bahwa derita yang kita alami tersebut
adalah bukti kasih sayang dari Allah SWT. Jika Allah menyayangi hambanya maka
ia akan memberikannya derita yang lebih dibanding hambanya yang tidak terlalu
disayangi. Sebagaiman telah diriwayatkan suatu sabda Rasul oleh At-Tirmidzi
yang mengatakan bahwa “Seseorang akan diberikan suatu cobaan sesuai dengan
tingkatan agamanya. Jika agamanya kuat maka cobaannya akan semakin besar dan
jika agamanya lemah maka dia diuji sesuai kadar agamanya. Seorang hamba
senantiasa diberi cobaan sehingga dia berjalan di muka bumi tanpa dosa”
7.
Bersabarlah
ketika kita sakit
Kita ketahui
bersama bahwa sikap sabar adalah sebaik-baik sifat yang amat sangat kita
dambakan. Dengan mempunyai sikap sabar senantiasa akan melunakkan apa saja yang
menjadi penyakit hati lainnya. terutama penyakit hati. Sehingga, sangat sulit
kita mendapatkan sikap sabar tersebut, hanya mereka yang mampu melunakkan keras
hatinya yang memiliki sikap tersebut.
Terlebih jika
sakit, jika kita bisa tabah dan sabar ketika mendapat derita kesakitan, maka
cobalah untuk bersabar, maka akan diberikan suatu keuntungan besar dari Allah
SWT. Apa keuntungan itu? Yaitu akan dihapusnya dosa-dosa kita yang telah kita
perbuat dan diangkat derajat serta insyaallah dimasukkan ke dalam syurga-Nya.
Teringat cerita
seorang wanita yang menderita penyakit epilepsi sedang konsultasi kepada
Rasulullah, bahwa ketika penyakitnya itu kambuh kadang kala ia tidak menyadari
bahw pakaiannya sering tersingkap sehingga wanita ini ingin rasulullah
mendoakannya agar segera sembuh. Dan rasulullah menjawabnya dengan kabar
gembira baginya, yaitu menyuruhnya untuk bersabar terhadap penyakitnya tersebut
atau didoakan baginya sehingga ia sehat. Wanita itupun memilih untuk bersabar
sehingga ia dikategorikan menjadi orang yang beruntung.
8.
Sabar
yang paling utama
Poin ini sangat
berhubungan erat dengan poin sebelumnya. Setelah melakukan sikap sabar terhadap
apa yang menjadi deritanya tentu akan menjadi keberuntungan tersendiri. Namun,
ada satu hal yang sangat perlu kita ketahui, bahwa sikap sabar yang paling
utama ketika mendapatkan suatu musibah itu apa? Yang tentunya akan menjadi
nilai tambah tersendiri bagi orang yang mampu melaksanakannya.
Sikap sabar
yang paling utama adalah ketika kita mampu bersabar dengan derita yang kita
alami sejak pertama kali menderita sakit. Kita tidak sedikitpun didahului rasa
keluh kesah, berteriak, menangis, dan hal-hal yang berlebihan lainnya. tetapi
justru kita malah sibuk dengan berdoa untuk tabah menerima derita tersebut.
Yaitu sebagaimana telah diriwayatkan oleh Muslim dari ummu Salamah, bahwa
ketika seseorang sakit maka hendaklah ia berdoa “Yaa Allah, berikanlah aku
pahal dari musibahku ini dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya.”
Sebagaimana
sabda nabi lainnya juga mengatakan : “Sesungguhnya sabar yang utama itu
ketika hentakan musibah yang pertama.” (H.R Bukhari dan Muslim dari Anas
bin Malik)
9.
Doa
untuk kesembuhan
“Hilangkanlah
penyakit ini wahai Tuhanku (sesembahan) manusia, sembuhkanlah!! Engkau adalah
Dzat Yang Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhanMu. Kesembuhan
yang tidak meninggalkan rasa sakit.”
Begitulah
kurang lebih bunyi sabda Rasulullah yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita bahwasanya kita harus
seanantiasa meminta bantuan pada Allah, tidak sepenuhnya bergantung pada tim
medis. Karena bagaimanapun, Allah yang memberikan sakit dan kita harus memohon
padanya untuk mencabut dari kita derita sakit itu.
Kadang kita
terlalu berikhtiar terhadap tim medis yang menangani derita yang kita alami,
namun ikhtiar kita terhadap Allah swt terkadang kita lupakan.
10. Tidak
putus asa dan mengharapkan kematian
Kadang sesorang
tidak pernah tahan dan sanggup terhadap derita penyakit yang menimpanya karena
tidak mampu menahan sakit yang dirasakan. Terlebih ketika seseorang tersebut
mempunyai penyakit yang berkepanjangan yang diderita telah bertahun-tahun lamanya.
Sehingga tidak bis` dipungkiri rasa putus asa menghampiri dan mengharap jalan
keluar yang simple yaitu berupa dipercepat kematian dirinya. Perlu kita ketahui
bahwa hal tersebut bukanlah jalan keluar namun hal tersebut adalah suatu
kesalahan besar. Ia belum mampu berpikir logis terhadap derita sakit yang
menimpanya.
Oleh karenanya,
Rasulullah pernah berkata bahwa “Janganlah sekali-sekali di antara kalian
mengharapkan kematian disebabkan penderitaan yang menimpanya, jika dia tetap
melakukannnya maka ucapkanlah : Ya Allah, hidupkanlah aku jika hidup lebih baik
baiku dan matikanlah aku jika kematian lebih baik bagiku.” (H.R Bukhari dan
Muslim dari anas bin malik)
11.
Hindari
pengobatan yang tidak syar’i
Terkadang kita
banyak menemukan kasus yang ada di lingkungan kita, yaitu berupa adanya
penyimpangan-penyimpangan metode pengobatan di luar tim medis, seperti dengan
mendatangi dukun-dukun, paranormal, tukang sihir dan lain sebagainya. Mereka mempercayai
bahwa ada batu yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, ada air yang mampu
mengurangi rasa sakit, dan ada
mantra-mantra yang ampuh menghilangkan rasa sakit, hal tersebut tentu tidak
masuk akal jika dikaji secara ilmiah. Inilah yang dinamakan kesyirikan yang
tentu sangat dimurkai Allah dan dosanya tidak akan diampuni oleh Allah.
Rasulullah saw
bersabda : “Barang siaa mendatangi dukun atau paranormal kemudian
mempercayai ucapannya maka dia telah mendustkan apa yang diturunkan kepada
Muhammad.” (H.R Ahmad dari Abu Hurairah dan Hasan)
12.
Tidak
diminta di-ruqyah
Orang yang
sakit hendaknya tidak meminta diruqyah, mengingat besarnya keutamaan masuk
syurga tanpa hisab. Jadi, orang yang menjenguk dituntut untuk tanggap, ketika
melihat pandangan matanya terlihat aneh, atau ada gejala lain yang memerlukan
untuk diruqyah, maka segeralah meruqyah. Sehingga orang yang sakit tidak sampai
meminta diruqyah.
13. Bonus
bagi orang sakit
Rasulullah saw
bersabda : “Jika seorang hamba sakit atau bepergian, maka dicatat baginya
pahala sebagaimana dia mengerjakannya tatkala muqim (tidak berpergian) dan
sehat” (HR Bukhari dari Abu Musa)
Hal ini tentu
menjadi berita gembira bagi yang sakit, sehingga ketika sakit tidak terlalu
berlarut dalam kesakitan yang dirasakan. Terlebih kalau seorang terbiasa dengan
puasa senin-kamis misalnya, lalau sakit sehingga tidak bisa mengerjakannya maka
dia tetap mendapat pahala dan kebaikan bagi dirinya.
Demikian sedikit
tulisan ini, semoga bisa memberikan manfaat bagi pembaca. Semoga kita termasuk
dalam hambaNya yang sabar dalam menghadapi musibah sakit. Amin ya rabbal
alamin..
sip..
BalasHapus