Kamis, 13 Juni 2013

Review Model Evaluasi Gap Analysis

Konsep Gap Analysis
Gap analysis merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari instansi pemerintahan, khususnya dalam upaya penyediaan pelayanan terhadap hal layak umum. Hasil analisistersebut dapat menjadi input yang berguna bagi perencanaan dan penentuan prioritasanggaran di masa yang akan datang. Selain itu, gap analysis atau analisis kesenjangan juga merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam tahapan perencanaan maupun tahapan evaluasi kinerja. Metode ini merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam pengelolaan manajemen internal suatu lembaga. Secara harafiah kata “gap” mengindikasikan adanya suatu perbedaan (disparity) antara satu hal dengan hal lainnya.
Model Gap ini dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithamet, dan Barry dalam serangkaian penelitian terhadap studi kasus yang diambil. Model gap ini juga dikenal dengan model ServQual (singkatan dari Service Quality) karena gap analysis sering digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan. Model ini juga didasarkan atau adanya asumsi konsumen membandingkan kinerja layanan pada atribut-atribut relevan dengan standar ideal/sempurna untuk masing-masing atribut jasa.

Senin, 24 Desember 2012

Mengenal Sejarah Kelam Perayaan Tahun Baru Masehi


Tak terasa sudah hampir setahun penuh berjalan perjalanan waktu ini. Hanya menunggu sisa – sisa hari saja untuk menyambut kedatangan tahun baru Masehi 2013. Tepat di bulan Desember ini berbagai konsep acara, ritual dan usaha lainnya dipersiapkan untuk menyambut kedatangan malam pergantian tahun tersebut. Mulai dari pembuatan trompet, kembang api, hingga bola – bola api yang spektakuler hanya untuk memeriahkan beberapa detik pergantian tahun tersebut.
Namun, dari sisi lain terlihat adanya keadaan yang berbeda cukup signifikan ketika terjadi pergantian tahun Hijriah, yang tentunya tahun baru “kita” umat islam. Sepi terlihat ketika pergantian malam tahun baru tersebut, bukan karena tidak adanya nuansa party untuk menyambut dan merayakannya, namun lebih dari itu. Banyak dari kalangan kaum muslim tidak mengetahui kapan datangnya pergantian tahun tersebut sehingga tidak ada kesadaran dan kesiapan untuk menyambut kedatangannya. Nah, yang menjadi pertanyaan, kenapa hal tersebut bisa terjadi? Ada apa dengan tahun baru masehi? Yang selalu diagung-agungkan dan ditunggu-tunggu kedatangannya setiap tahun.
Melihat sejarah panjang diadakannya perayaan tahun baru masehi, tentu kita sebagai umat muslim akan berpikir ulang untuk merayakan malam pergantian tahun tersebut. Kenapa? Karena banyak sejarah kelam yang bisa kita ketahui dibalik perayaan tersebut. Sejarah yang mampu menghapus jejak – jejak islam yang tergantikan dengan ibadah – ibadah ritual keagamaan para kaum kafur dan tentunya sangat bertentangan dengan ajaran islam. Hal itu dimaksudkan agar kita terjebak oleh ketidaktahuan sehingga akan menyebabkan kita terlempar ke dalam kesesatan.
Allah telah berfirman dalam al-quran surat Al Israa’ ayat 36 yang berbunyi : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”. Ayat tersebut dipertegas kembali oleh sabda Rasulullah saw yang mengatakan bahwasanya “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”
Oleh karenanya, kita sebagai kaum muslim tentu harus ekstra waspada dengan adanya budaya yang belum tentu kita ketahui sejarahnya.

Jumat, 30 November 2012

5S Luar Biasa


Suatu saat, adzan Maghrib tiba. Kami bersegera shalat di sebuah mesjid yang dikenal dengan tempat mangkalnya aktivis Islam yang mempunyai kesungguhan dalam beribadah. Di sana tampak beberapa pemuda yang berpakaian “khas Islam” sedang menantikan waktu shalat. Kemudian, adzan berkumandang dan qamat pun segera diperdengarkan sesudah shalat sunat. Hal yang menarik adalah begitu sungguh-sungguhnya keinginan imam muda untuk merapikan shaf. Tanda hitam di dahinya, bekas tanda sujud, membuat kami segan. Namun, tatkala upaya merapikan shaf dikatakan dengan kata-kata yang agak ketus tanpa senyuman, “Shaf, shaf, rapikan shafnya!”, suasana shalat tiba-tiba menjadi tegang karena suara lantang dan keras itu. Karuan saja, pada waktu shalat menjadi sulit khusyu, betapa pun bacan sang imam begitu bagus karena terbayang teguran yang keras tadi.

Jumat, 14 September 2012

Rumus Musim Semi


“Aku menyerah…,” tatapanku lesu namun tidak dengan irama sepatu yang kian cepat saja meninggalkan ceruk-ceruk pada tanah basah di bawah kami.


Seseorang berjalan lebih cepat mendahului kami berdua.


“Kamu tidak boleh seperti itu, Zia…” Setelah melihat orang tadi, Safira langsung menggenggam tanganku dan mempercepat langkah lagi. Aku mengikuti irama kakinya. Kulihat jam di tanganku.


“Masih ingat kan apa yang aku katakan dua hari lalu?” Matanya lekat menatapku dan aku memang harus menjawab pertanyaan itu.


Aku mengangguk lesu. “Tapi rasanya sulit sekali, Fir.” Gelenganku mengikuti kemudian.Kami menyeberang. Hampir saja sebuah motor matic menyerempet. Di depan sudah ada gerbang kampus. Kami bergegas. Takut kalau-kalau Pak Wijayanto sudah berada di kelas menjelaskan tentang Teorema Limit. Teorema yang baru aku sadari betapa sesungguhnya tak sesederhana saat aku masih SMA. Ya, kupikir aku tidak akan bertemu lagi dengannya di semester lima ini. Tetapi sungguh yang kualami sekarang nyatanya adalah invers dari apa yang aku pikirkan. Pengembangan teorinya justru jauh lebih kompleks dari yang sudah-sudah.

Rabu, 01 Agustus 2012

Akankah Ramadhan Kali ini Hanya Sia – Sia Saja?


Ramadhan 1433 H kali ini, merupakan ramadhan yang keberapa bagi kita?
Bagiku, ini ramadhan yang ke-21 (melihat dari sisi umurku)..
Namun, bagaimana dengan anda? Bisa saja jauh di bawahku atau jauh di atasku anda sudah menjalaninya.
Sudah rindukah anda?
Sudah siapkah anda?
Sudah ikhlaskah anda menerima kedatangannya?
Hanya diri kitalah yang tau..
Ataukah ia hanya datang dan pergi begitu saja (seperti lagunya Letto yah?)
Yang tiada makna, tanpa amal, tanpa harapan, tanpa doa, dan yang terpenting, tanpa adanya suatu perubahan.

Jumat, 27 Juli 2012

Berhati - Hatilah dengan Pujian


Pujian mungkin bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Namun, pujian adalah rangkaian kata - kata yang harus anda waspadai. Ketika anda menerima pujian, dalah hati anda akan tersanjung, lalu mengangguk -angguk membenarkannya. Sesaat kesadaran anda lenyap terbuai oleh perasaan yang luar biasa nikmat. Ini keruntuhan pertama. Berhati-hatilah dengan pujian. Perlakukan ia seperti anda melihat ular berkulit indah namun menyemburkan racun. Keruntuhan selanjutnya terjadi, bila anda mulai berkarya karena mengharap pujian.

Pujian itu bagai air laut. Semakin banyak diminum, semakin hauslah anda. Ia membunuh anda perlahan-lahan. Bukan karena terlalu banyak garam yang anda reguk. Namun, karena kerakusan anda yang tak terpuaskan. Bekerjalah dengan tulus, karena anda memiliki tujuan mulia untuk ditunaikan. Siapkan keranjang sampah besar untuk menyingkirkan semua pujian yang datang. Anda sama sekali tak memerlukan pujian. Anda memiliki jalan anda sendiri.