Jumat, 27 Juli 2012

Berhati - Hatilah dengan Pujian


Pujian mungkin bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Namun, pujian adalah rangkaian kata - kata yang harus anda waspadai. Ketika anda menerima pujian, dalah hati anda akan tersanjung, lalu mengangguk -angguk membenarkannya. Sesaat kesadaran anda lenyap terbuai oleh perasaan yang luar biasa nikmat. Ini keruntuhan pertama. Berhati-hatilah dengan pujian. Perlakukan ia seperti anda melihat ular berkulit indah namun menyemburkan racun. Keruntuhan selanjutnya terjadi, bila anda mulai berkarya karena mengharap pujian.

Pujian itu bagai air laut. Semakin banyak diminum, semakin hauslah anda. Ia membunuh anda perlahan-lahan. Bukan karena terlalu banyak garam yang anda reguk. Namun, karena kerakusan anda yang tak terpuaskan. Bekerjalah dengan tulus, karena anda memiliki tujuan mulia untuk ditunaikan. Siapkan keranjang sampah besar untuk menyingkirkan semua pujian yang datang. Anda sama sekali tak memerlukan pujian. Anda memiliki jalan anda sendiri.

Selasa, 17 Juli 2012

Titip Rindu Buat "Ayah"


Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia

Dikutip dari lirik Ebit G Ade

Jumat, 13 Juli 2012

Jangan Menjadi Manusia Tanpa Syukur


Kupu – kupu tak pernah tau warna sayap mereka
Tapi, orang – orang tau warna sayap mereka yang begitu indah

Arwana tak pernah melihat warna tubuhnya
Tapi, ia tau dirinya dijadikan hiasan dalam akuarium

Birunya langit terbentang luas dari upuk timur hingga barat
Tapi ia tak pernah melihat bahwa dirinya tersusun tanpa sepatok tiang

Angin tak pernah melihat dirinya bisa dilihat
Namun, ia begitu dibutuhkan oleh Manusia

Begitu juga dengan manusia
Kita tak pernah tau betapa indahnya kita
Hanya Allah yang tahu betapa istimewanya kita di mata-Nya
Ketika kita tunduk dalam syari’atNya
Ridho atas takdirNya
Tersenyum atas musibah dariNya
Tegar dalam ujianNya
dan Teguh dalam pendirian

Senin, 09 Juli 2012

Ironi....

Bintang Yang bersinar
Tak selamanya terang
Begitupun mendung tak selalu jadi hujan

Hidupku hidupamu adalah keseimbangan
Pahit manis harus kita hadapi

Keindahan di mata
Tak pasti kebahagiaan
Karna kebahagiaan sesungguhnya ada di hati

Keindahan di dunia
Belum pasti di atas sana
Coba kita bertanya
Pada hati nurani

Mawar yang merekah pun bisa membuatmu
Menangis terseduh karna tertusuk durinya
Jangan sampai kita di butakan keinginan
Bahagia pasti akan kau dapati

Senin, 02 Juli 2012

“Aku” bukanlah yang terHEBAT

Sering kita beranggapan bahwa aku adalah orang yang hebat. Kenapa kita beranggapan seperti itu? Ya, karena kita merasa orang lain jauh berada di bawah kita, merasa lebih baik daripada kita. Misalnya dalam hal tertentu, merasa otaknya lebih pintar, lebih pandai, lebih cantik, lebih cakep, lebih ini dan itu. Semuanya akan dirasa bahwa derajat dirinya lebih baik dibanding yang lain.
Tapi tahukah kita sifat apa yang ada dalam diri kita tersebut? Ya, sedikit mempunyai sifat kesombongan dan tinggi hati. Tidak akan menjadi suatu permasalahan jika kita tidak mengaku diri kita mukmin, umat islam sejati. Namun, ketika kita merasa bahwa diri kita mukmin, maka hal tersebut akan menjadi suatu permasalahan.