Jumat, 13 Juli 2012

Jangan Menjadi Manusia Tanpa Syukur


Kupu – kupu tak pernah tau warna sayap mereka
Tapi, orang – orang tau warna sayap mereka yang begitu indah

Arwana tak pernah melihat warna tubuhnya
Tapi, ia tau dirinya dijadikan hiasan dalam akuarium

Birunya langit terbentang luas dari upuk timur hingga barat
Tapi ia tak pernah melihat bahwa dirinya tersusun tanpa sepatok tiang

Angin tak pernah melihat dirinya bisa dilihat
Namun, ia begitu dibutuhkan oleh Manusia

Begitu juga dengan manusia
Kita tak pernah tau betapa indahnya kita
Hanya Allah yang tahu betapa istimewanya kita di mata-Nya
Ketika kita tunduk dalam syari’atNya
Ridho atas takdirNya
Tersenyum atas musibah dariNya
Tegar dalam ujianNya
dan Teguh dalam pendirian


Tapi, bagaimana ketika kita menjadi manusia yang tanpa kasih
Menjadi manusia yang tak pernah sadar
Menjadi manusia yang tak pernah ingat
Menjadi manusia yang tak pernah melihat
Menjadi manusia yang malas
Menjadi manusia yang tidak pernah ada syukurnya

Kita selalu dikasih, tapi kita tak pernah ingat sama yang mengasih
Kita selalu diberi, tapi kita tak pernah ingat sama yang memberi
Kita selalu diingat, tapi kita tak pernah ingat sama yang mengingat
Kita selalu dilihat, tapi kita tak pernah ingat sama yang melihat
Kita selalu malas, tapi kita tak pernah ingat sama yang tidak memiliki malas

Terlebih ketika kita selalu diberi nikmat lainnya, 
Namun kita tak pernah ingat dengan siapa yang memberikan segala kenikmatan itu

Begitulah sosok Manusia
Selalu akan ingat ketika ia ditegur
Selalu akan ingat ketika ia merasa kekurangan
Selalu akan ingat ketika ia merasa butuh

Pada dasarnya, tidur itu menjadi suatu nilai ibadah.
Ibadah jika dilakukan dengan secukupnya
Namun, akan menjadi suatu sifat buruk
Ketika dilakukan dengan terlalu berlebihan, ialah sifat Malas

Inilah bukti
Bukti bahwa manusia tidak ada rasa syukurnya
Namun, hanya Dia yang mempunyai sifat Pemurah dan Pemaaf.
Selagi masih punya kesempatan
Allah masih membuka semuanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar