Rabu, 01 Agustus 2012

Akankah Ramadhan Kali ini Hanya Sia – Sia Saja?


Ramadhan 1433 H kali ini, merupakan ramadhan yang keberapa bagi kita?
Bagiku, ini ramadhan yang ke-21 (melihat dari sisi umurku)..
Namun, bagaimana dengan anda? Bisa saja jauh di bawahku atau jauh di atasku anda sudah menjalaninya.
Sudah rindukah anda?
Sudah siapkah anda?
Sudah ikhlaskah anda menerima kedatangannya?
Hanya diri kitalah yang tau..
Ataukah ia hanya datang dan pergi begitu saja (seperti lagunya Letto yah?)
Yang tiada makna, tanpa amal, tanpa harapan, tanpa doa, dan yang terpenting, tanpa adanya suatu perubahan.

Pernahkah kita ketahui?
Pernahkah kita berpikir?
Pernahkah kita ingat?
Ia begitu istimewa, begitu mempesona, begitu indah.
Hingga, tak bisa terucapkan oleh kata-kata mutiara indah.

Di dalamnya, pintu-pintu syurga dibuka lebar-lebar
Di dalamnya, pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat
Di dalamnya, setan-setan dihijrahkan untuk tidak mengganggu kita
Di dalamnya, segala untaian doa yang terpanjatkan dijamin terkabul
Di dalamnya, pintu maafNya begitu mudah
Wah, masih sangat banyak yang belum terungkap kata-kata

Namun, sudahkah kita merenungi itu semua?

Sahabat, sudah berapa banyak saudara kita, tetangga dan kerabat kita yang tak bisa lagi mengecap dan mencicipi Ramadhan kali ini
Bahkan, tak sedikit yang sudah mendahului kita untuk menghadapNya sebelum Ramadhan ini tiba
Kemarin, Minggu lalu, Bulan lalu, senyumnya begitu menawan dan masih teringat jelas di memory otak kita
Namun, detik menjelang Ramadhan, ia harus pamitan dahulu.
Padahal, di bulan ini begitu besarnya kasih sayang Allah yang dilimpahkan, pengampunan dosa serta semua keutamaan mulia lainnya.

Akankah Ramadhan kita kali ini hanya biasa-biasa saja?
Akankah menjadi sia-sia saja?
Tanpa adanya roda perubahan hidup kita yang menjadi lebih baik.
Ya, menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tak ada ruh, tak ada jiwa, tak ada semangat untuk mengerjakan amal shalih dengan sungguh-sungguh.
Padahal, dulunya.
Para Sahabat Rasul begitu tak mau ditinggalkan bulan ini.
Mereka hanya bisa menangis ketika Ramadhan akan usai dan meninggalkan mereka.

Lalu, bagaimana dengan kita?

Selagi masih belum ada kata terlambat
Selagi jantung masih berdetak memberi nafas
Selagi Allah masih memberikan waktu dan kesempatan
Tak ada kata terlambat.
Yang ada hanya kata penyesalan ketika tidak dijalani
Mari kita lakukan semaksimal mungkin untuk menjalaninya
Penuh ikhlas
Penuh Semangat
Dan yang terpenting, penuh harap keridhoaanNya.

Semoga Allah senantiasa memberikan magfirohnya (ampunan) kepada kita.

Ya Allah, ampuni kami, ampuni dosa kedua orang tua kami
Izinkan kami untuk memanfaatkan Ramadhanmu kali ini
Untuk semaksimal mungkin bertaubat dan beramal salih..
Hanya karenaMu.. Amiin

By : Erwin Allomboky @ 2Ags2012/13Ramadhan1433H/10:12Wita




Tidak ada komentar:

Posting Komentar